Kemarin saya melewatkan hari bersama seorang teman saya yang kebetulan adalah mantan saya 4 tahun silam. Tidak banyak yang saya lakukan denganya, hanya bertukar kabar masing-masing hingga menemaninya bermain bass, keahlian a.k.a hidupnya adalah bass dan ya, dia seorang bassist.
Pada satu moment kami mengobrol banyak hal, hal random tentunya yang tidak sengaja keluar dari bibir kami masing-masing. hingga satu detik dimana saya bercerita tentang my Capt.
Saya bercerita tentang how black my ex life. and That day I was realize that I cant change my Capt. W cuz I'm not sure about my self. white or black. I get it from him. I was unconscious about this then I waking up with that thought. My bassist (sebut saja begitu) menyadarkan saya bahwa saya pun tidak dapat merubah keadaan atau diri Capt. dengan saya sendiri yang tidak tahu siapa diri saya sebenernya. black or white? saya berada di tengah-tengah, abu, kelabu tepatnya.
Saya tidak mengenal diri saya yang putih bersih atau hitam pekat. bagaimana saya akan menunjukkan atau merangkul Capt. untuk menuju warna putih kalau saya saja belum yakin atau paham warna apa yang ada di dalam diri saya. sejak malam itu saya membuka pemikiran saya terhadap Capt. W dimana dalam keadaan ini dia tidak bersalah sebenarnya.
Dia bukan seseorang yang belum mau berubah menjadi putih bersih bersama saya. tapi saya lah yang membuat dia memutuskan untuk tidak merubah dirinya menjadi putih bersama saya karena saya sendiri yang masih kelabu, entah sampai kapan saya akan menjadi kelabu mencari-cari warna apa yang tepat untuk diri saya sendiri.
Can I get to the time when we were together Capt. W? I should come with my white colour and hold your hand to change it with me. sebut saja diri saya Kelabu, sepeti Kabut. Tipis berwarna putih dan abu, tidak bisa di genggam dan dirasa selalu hilang saat matahari tinggi.
No comments:
Post a Comment