This thought come to my mind in the early morning. When I cant close my eyes again at 3 AM. When I saw my phone through the notifications of my activity or someone catch my post on my social media which is this guy is very special to me. It comes to my mind about my lovelife. Now soon as possible I become a Dreamy Girl 22 years old. This thought finally came up on my mind is about marriage.
Saya akan berpendapat dari sudut pandang saya sebagai wanita
yang baru akan beranjak usia 22 tahun (its going to be soon on April) tentang
sebuah konsep pernikahan. Pandangan ini tentu saja meliputi
pengalaman-pengalaman saya serta lingkungan saya sendiri. Pernikahan menurut
saya adalah sebuah ritual agama yang bersifat sakral. Saya sendiri yang memeluk
agama Islam tahu dan sadar bahwa menikah merupakan salah satu ibadah yang akan
dijalankan.
Saya pernah sekali memimpikan untuk menikah muda dan membangun
keluarga yang bahagia, hanya sekali pada saat saya berumur 6 tahun. Saat itu saya hanya
seorang anak perempuan yang bersekolah di SD Negeri dan belum tahu apa itu
cinta. Menurut saya pernikahan bukan menyelesaikan suatu masalah, tapi justru
kebalikannya, menambah masalah. Mengapa saya berpikir seperti itu? Banyak hal
yang harus anda pikirkan dengan matang. Penyatuan dua keluarga, membangun
sebuah keluarga yang berisi anak,suami dan isteri, menjalani separuh hidup anda
dengan seseorang, mengajarkan anak bagaimana menjadi seorang manusia yang baik
dan bernorma, sampai anda memiliki seorang cucu, atau generasi ke-3 dari
keluarga yang anda bangun. Terlalu rumit bukan? Namun saya yakin dengan orang-orang
yang berani mengambil resiko dan memantapkan diri menghadapi masalah yang akan
dihadapi dalam membangun sebuah keluarga.
Banyak orang berpendapat bahwa
masalah akan tiba dan memang akan muncul namun menikah akan mengurangi beban
anda dalam menghadapi masalah, karna anda menghadapi bersama kekasih hidup
anda. Saya tidak menyalahkan pendapat ini, memang benar adanya. Saya hanya
berpendapat menurut pandangan dan pengalaman saya. Untuk saat ini saya masih
berpendapat bahwa pernikahan merupakan pilihan bagi orang-orang yang berani
mengambil resiko yang akan dihadapi dalam membangun bahtrera rumah tangga bersama kekasih hidupnya.
Goodmorning, from The Dreamer who seek a true love J
No comments:
Post a Comment